Awal tahun 2015 ini, saya menyaksikan kembali sebuah program
acara di salah satu televisi swasta dengan judul “Kung Fu Hustle”. Sebuah film
laga bergenre komedi yang sebenarnya merupakan film produksi tahun 2004. Dalam
satu adegan ada sepasang suami istri yang terpaksa harus kembali ke dunia
persilatan karena kampungnya diganggu oleh mafia. Seorang warga memberikan satu
nasehat kepada pasangan suami istri tersebut dengan kalimat yang begitu
menggugah saya, “with great power comes great responsibility” (Kekuasaan yang
besar menghasilkan tanggung jawab yang besar).
Bukankah ini sangat relevan dengan isu yang ada di
organisasi saat ini? Bahwa seorang yang memiliki power justru harusnya makin memiliki rasa responsibility terhadap apa yang dipercayakan kepadanya.
Mari kita lihat sebuah pola kepemimpinan yang paling
sederhana. Dalam sebuah keluarga, ketika orang tua ditanya mengenai rencana
mereka terhadap anak-anaknya, maka mereka pasti merencanakan yang terbaik untuk
anaknya baik untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Itulah yang disebut
dengan kepemimpinan.
Lalu, apakah Anda sudah memiliki perencanaan untuk anggota
tim Anda? Sebaiknya Anda wajib punya jawaban terhadap pertanyaan tersebut.
Karena anggota tim sama seperti anak, dimana Anda bertanggung jawab penuh
terhadap mereka baik dalam hal prestasi ataupun ketika mereka melakukan
kesalahan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang merupakan tanggung
jawab dari seorang pemimpin terhadap timnya. Kami biasa menyebutnya dengan
istilah 4C’s:
Competency
Seberapa sering Anda mengirim anggota tim Anda untuk
mengembangkan kompetensi mereka? Apakah ada sharing
rutin yang Anda lakukan di tim Anda? Berapa rajin Anda melakukan
perbincangan yang bersifat coaching?
Character
Ketika Anda memimpin tim lebih dari 1 orang, maka Anda akan
berhadapan dengan orang-orang yang memiliki karakter berbeda. Ketika Anda
menghadapi kesulitan dalam menghadapi karakter anggota tim Anda, ingatlah untuk
membenci perilakunya, bukan membenci orangnya.
Chance
Seorang Direktur bertanya dengan muka yang terlihat sangar:
“Ide siapa ini?”, maka sang manager dengan takut langsung menunjuk bawahannya
dan berkata “Ide dia”. Lalu sang direktur berkata “Ide yang sangat brilian”;
dan sang manager pun langsung meralat kalimatnya dengan mengatakan “maaf pak,
tadi itu ide saya”.
Saya rasa Anda bisa menafsirkan sendiri apa yang saya maksud
dari kisah diatas dan menyimpulkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang
pemimpin.
Career
Ajukan pertanyaan ini kepada diri Anda: dari seluruh anggota
tim yang Anda kelola saat ini, siapakah orang yang menurut Anda bisa
menggantikan posisi Anda?
Banyak pemimpin takut untuk menjawab pertanyaan ini karena
takut tersaingi. Sadarkah Anda, bahwa Anda tidak akan bisa naik jabatan jika tidak
ada kader yang bisa menggantikan posisi Anda?
Jadi kepemimpinan bukan berbicara mengenai keberhasilan diri
Anda, tapi berbicara mengenai pencapaian anggota tim Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar