Senin, 16 Mei 2016

MY TRIP: BALI-JAKARTA via DARAT (JALUR PANTURA, BIAYA DIBAWAH 1 JUTA). LEWAT JALUR ALTERNATIF DI BALI UTARA, PANTAI LOVINA

Sambungan dari tulisan Jakarta ke Bali via Darat, biaya dibawah sejuta.

Kali ini saya mau sharing perjalanan saya dari Bali ke Jakarta, melanjutkan tulisan dari blog saya sebelumnya yaitu perjalanan Jakarta ke Bali. Mudah2an bisa pembaca bisa dapat info.

Perjalanan ini saya lakukan di tanggal 7 Januari 2016.
Biaya:
- Bensin: 3 kali isi @Rp. 230.000 = Rp. 700.000-an (Genapin aja 750.000).
- Tol 150.000 (Brebes-Jakarta) + Sekitar 25.000 (Gresik-Sidoarjo, saya lupa angka pastinya, tapi kurang lebih segitu)
- Kapal Fery Rp. 149.000 (genapin jadi 150.000)
Total: 1.075.000,- diluar biaya makan dan cemil-cemil

Syarat Utama: 
Pastikan punya aplikasi Waze atau Google Maps, sehingga kalau nyasar, ga perlu repot nanya orang.
Untuk SIM Card, saya pake Axis, di beberapa tempat memang lost signal (khususnya Bali Utara, ketika masuk daerah hutan), tetapi secara umum masih oke kok.
Latar Belakang: Ulun Danu
Beratan
Rata-rata semua SIM Card punya signal cukup bagus kalau lewat Pantura.

Tips lainnya:
- Kalau mau makan, lebih baik makan di rest Area, seperti Pom Bensin Besar (ada banyak pom bensin besar di Pantura, khususnya di Jawa Timur) atau di rest area tol.
- Kalau mau makan, selalu tanya harga lebih dahulu sebelum makan, biar harganya ga ditembak/ diketok.
- Siapkan uang receh 1000 dan 2000, kalau mau ke toilet.

Kamis, 7 Januari 2016
11.00 Kuta- Pura Ulun Danu Beratan
Setelah cek out dari kamar hotel kami di Kuta, maka kami mau pulang ke Jakarta. Tetapi berhubung kami mau mengunjungi satu tempat terakhir sebelum kami meninggalkan Bali, maka kami pun berangkat ke Pura Ulun Danu Beratan.
Kalau masih bingung, mana sih tempatnya, lihat saja di uang Rp. 50.000,-
Kami tiba di Ulun Danu sekitar jam 14.00.
Masuk ke Ulun Danu harus bayar tiket (saya lupa harganya, tapi sekitar 5 sampe 10 ribu).

Ulun Danu Beratan- Pantai Lovina: 16.00 - 19.00
(Isi Bensin 1: Full Tank Rp. 250.000)

Sebenarnya ada jalur utama untuk ke Pulau Jawa, yaitu Anda kembali lagi ke bagian selatan Bali.

Sebagai referensi, saya tampilkan google mapsnya yah.

Jadi kalau lewat Bali Utara, perjalanan menempuh 2 Jam 26 menit (103 km), kalau lewat selatan 3 jam 19 menit (135 km).

Mayoritas orang akan lebih pilih jalur selatan biasanya. Karena jalur utara itu jalannya berkelok-kelok, dan membuat orang jadi mual.

Dan itu lah yang kita alami. Kami memilih jalur utara.

Sayangnya begitu kita sampai di pantai Lovina, sudah jam 6 sore, dan semua penumpang sudah tertidur, jadi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, dan tidak sempat singgah ke Pantai Lovina.

Hanya untuk info, Pantai Lovina tidak seramai Bali, bahkan terkesan sangat sepi. Ini mirip dengan pantai Senggigi di Lombok yang sangat sepi atau mirip dengan pantai Carita atau Anyer. Karena itulah saya memutuskan untuk tidak singgah. Lovina hanya dikenal karena pada sunset kita bisa lihat lumba-lumba melompat di laut.

Lagipula, kalau lewat jalur Utara, memang kesan Balinya sudah hampir hilang, sama seperti kita jalan di pedesaan pulau jawa. Jarang sekali kita melihat bangunan etnik Bali. Sangat berbeda kalau kita lewat jalur selatan.


Pelabuhan Gilimanuk: 20.00 WITA
Ketika tiba di Gilimanuk, seperti biasa ada pemeriksaan SIM dan STNK. Tanpa macet dan tanpa antri, kami masuk kapal dan menuju Pulau Jawa
Sebelum naik kapal Fery, maka Anda harus membayar sekitar 150.000/mobil. Penumpang tidak dihitung, alias gratis.

Pelabuhan Bayuwangi- Situbondo: 20.00-00.00
Kami tiba di bandara Banyuwangi jam 20.00. Kok bisa, berangkat dari Gilimanuk jam 20.00, dan tiba di Banyuwangi juga jam 20.00. 
Hehehehehe, harus diingat bahwa Bali menggunakan waktu WITA, dan Banyuwangi menggunakan waktu WIB. Jadi perjalanan kami memakan waktu 1 jam.
Dari sini, kami mulai jalan santai dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Setelah melewati di Pelabuhan Banyuwangi, Anda akan melewati Hutan lebat, Alas Purwo.
Saran saya, ketika Anda masuk hutan tersebut, jangan berjalan sendiri. Ikutlah dengan kendaraan terdekat, karena dengar-dengar daerah ini cukup rawan bajing loncat.
Anda akan melewati hutan lebat ini selama sekitar 20-30 menit.
Dan setelah melewati hutan, sekitar 40 menit, Anda akan tiba di pelabuhan Banyuwangi.

Di daerah Situbondo Kami istirahat di sebuah pom bensin, saya lupa itu daerah mana, tetapi selama perjalanan daerah Situbondo, Anda akan menemui banyak pom bensin yang dilengkapi dengan resto dan tempat istirahat. Bahkan beberapa pom bensin ada tempat penginapannya.
Berhubung kami mau paket hemat, maka kami tidur dalam mobil saja.

Kalau Anda mau ngopi, beli saja di resto tersebut, harganya juga murah, cuma sekitar 4-5 ribu.
Kami tidur sampe sekitar jam 03.00

Jumat, 8 Januari 2016
Situbondo- Surabaya: 03.00-06.30
Kami melanjutkan perjalanan dengan santai menuju kota surabaya.
Pokoknya, ikutin saja apa kata Waze. Dan kami pun masuk tol ke arah Surabaya dari Sidoarjo.
Sudah sampai di daerah Surabaya, kami berhenti di rest Area, untuk ngopi dan sarapan.
Di rest area tersebut, sistemnya prasamanan. Jadi kami ambil nasi sebanyak-banyaknya. Jadi satu piring makan berdua, hehehehehe.


Surabaya- Gresik - Tuban - Lasem- Rembang- Batangan- Pati- Kudus - Demak - Semarang : 07.00 - 15.00
Seperti biasa, kami jalan santai dan non-stop.
Tetapi bukan berarti sama sekali tidak stop loh, karena tetap ada beberapa stop kecil, misalnya ketika kami mau ke toilet.
Dan tiap kali ke toilet, maka anda harus siapkan uang receh.
Isi Bensin Full: Rp. 230.000

Semarang: 15.00 (Break)
Ketika masuk kota Semarang, maka kami dihadapi dengan kemacetan yang luar biasa. Karena memang jam segitu adalah jam sibuk dan kami harus berjuang melawan truk besar dan tronton.
Akhirnya daripada melewati jalur kota semarang yang macet, maka kami memilih untuk melewati jalan tol, yang memang lebih jauh jalurnya, tapi bebas macet.

Berikut penampakannya via google maps.


Ketika di tol Semarang, kami pun menyempatkan diri makan siang di rest area tersebut.
TIPS: selalu tanya harga makanan sebelum membeli. Itu penting...

Semarang - Tol Brebes: 16.00- 00.00
Mobilpun melaju, karena setelah melewati Semarang, tidak terlalu banyak lagi kemacetan.
Dari Semarang menuju Brebes, maka kita akan melewati beberapa kota yang menurut saya sangat rapih, seperti kota Pekalongan dan Tegal.
Pengennya sih mampir, tapi berhubung banyakan dari penumpang yang lebih memilih tidur, akhirnya kita terus lanjut.

Tol Brebes - Tol Cipali: 00.00-02.00
Walaupun memang sesama tol, tapi bukan berarti jaraknya pendek loh. Setelah masuk tol Brebes, maka kami langsung berhenti di Rest Area pertama yang kami temui.
Disitu, kami makan malam.
Dan untuk para supir, disitu juga ada tukang urut, seharga 50 ribu/jam. Anda akan diutur, di tikar. Dan makanan disinipun sangat murah.

Jadi kami istirahat dulu sebentar disini

Tol Cipali - Jakarta: 02.00- 04.30

Lumayanlah total perjalanan hampir 30 jam.
Saran saya, jangan terlalu ngebut, santai aja. Boleh ngebut kalau di tol aja hehehehhe.

Lihat juga: Jakarta menuju Bali via jalur Darat