Selasa, 17 Januari 2017

JALUR DARAT: JAKARTA ke BATU MALANG (PULANG PERGI DIBAWAH SEJUTA) menggunakan TOYOTA AVANZA

Kembali lagi saya mau menulis tentang pengalaman Touring saya jalur darat dari Jakarta ke Malang, Pulang Pergi setelah sebelumnya saya menulis tentang rute
Jakarta- Bali via Darat dibawah sejuta dan Bali - Jakarta via Darat (silahkan langsung di klik langsung).

Perjalanan ini sekaligus perpisahan saya dengan si Avanza yang selama ini menemani saya untuk touring rutin di awal tahun.

Langsung saja:

KENDARAAN:
Avanza 2014- Keadaan Bensin Full dari Jakarta

PENUMPANG:
4 orang (Saya, istri, 2 orang anak - 5 dan 7 tahun)

BERANGKAT:
Tanggal 1 Januari 2017, jam 09.00 dari daerah Menteng

SITUASI JALAN:
Normal, tanpa macet

PERLENGKAPAN WAJIB:
- HP 4G kalau kepepet, masih bisa buka Google Maps atau Waze. Sebenarnya sih ga penting juga, karena penunjuk arahnya sudah lengkap kok, khususnya Jakarta ke Solo. Nanti dipakenya pas dari Solo mau ke Batu Malang aja baru pake full.
Sinyal apapun kuat kecuali 3 dan Axis. Saya sendiri pake Axis dan SMART (lebih kuat sinyal SMART)
- Powerbank

BIAYA:
Jakarta- Cikampek: Rp. 15.000
Cipali: 96.000
Palimanan - Pejagan: 55.500
Pengguna mengambil tiket tol di GT Cikarang Utama, lalu berhenti di GT Palimanan untuk membayar tarif tol Cluster I Jakarta-Cikopo-Palimanan senilai Rp 111.000 (Gol-1 Rp 15.000 + Rp 96.000) sekaligus mengambil tiket Cluster 2, dan berhenti GT Brebes Timur untuk membayar tarif tol Cluster 2 Palimanan-Kanci-Pejagan-Brebes Timur senilai Rp 55.500.
Jadi total tarif yang harus dibayar pengguna untuk melintasi Jakarta-Brebes Timur sebesar Rp 166.500.


Semarang - Salatiga: 7000 plus 7500.

Total: 181.000
Kalau Pulang Pergi silahkan di kali 2 alias 362.000 rupiah.

KECEPATAN RATA-RATA:
40-60 km/ jam (jalan normal), mentok di 80 km/jam. Intinya saya jalan santai.
80-100 km/jam (jalan tol) Ada dua jalan tol (Jakarta- Pejagan Brebes) dan (Semarang- Ungaran Salatiga)

REVIEW ALTERNATIF JALUR (Plus Minusnya):
1. JAKARTA- SEMARANG- PANTURA KE SURABAYA- BATU MALANG (bisa lihat di Google Maps)
(861 Km, total perjalanan nonstop sekitar 16 jam setengah)
Plus: 
- Jalan Pantura lebar dan lurus tidak terlalu berkelok-kelok. Kalau ada keadaan emergency, jauh lebih aman karena ada banyak bengkel.
- Bisa mampir di Surabaya.
Minus:
Lebih Jauh jaraknya

2. JAKARTA- SEMARANG- UNGARAN- SALATIGA- SRAGEN- NGAWI- NGANJUK- BATU MALANG (bisa lihat di Google Maps)
(789 Km, total perjalanan nonstop sekitar 16 jam )
Plus: 
- Rute lebih pendek dan lebih cepat sampai
Minus:
- Jalannya oke sampai daerah Ungaran, selebihnya kebanyakkan jalan 1 atau 2 lajur.
- Banyak jalan menanjak, dan kalau sampai ketemu truk di jalur menanjak, seringkali jadi macet karena cuma sejalur.

3. JAKARTA- SEMARANG- UNGARAN- SALATIGA- SOLO- TAWANG MANGU- MAGETAN- MADIUN- NGANJUK- BATU MALANG 
(810 Km, total perjalanan nonstop sekitar 16 jam 45 menit)
Plus: 
- Banyak melewati jalur dataran tinggi, jadi enak pemandangannya.
Minus:
- Jalur Puncak artinya jangan lewati jalur ini malam-malam. Karena gelap ga ada lampu penerangan.
Kalau mau pake jalur ini, bisa pake Google Maps dulu ke Solo. nanti sampe Solo, bisa gunakan google maps menuju Batu.
Jangan langsung tulis Jakarta- Batu Malang, karena jalur ini biasanya ga muncul.

Btw, jalur ketiga lah yang saya pilih untuk perjalanan pergi karena saya niatnya memang mau jalan santai menikmati pemandangan.


JAKARTA - BREBES EXIT TOL (PEJAGAN TIMUR)
(Total 280 kilometer)- Jam 21.00 s/d 03.00
Karena saya agak kebelet ke toilet, maka saya berhenti di Rest Area KM 229. Seingat saya itu adalah rest area terakhir sebelum keluar tol.
Plus saya agak istirahat sebentar sekitar 2 jam untuk tiduran sambil panggil tukang urut. Sebenarnya dalam kondisi non-stop, Anda bisa menempuh perjalan sekitar 3 jam (kecepatan rata-rata 100 km/jam).

BREBES- BOYOLALI
(370 km)- Jam 03.00 s/d 08.00
Saya kemudian melaju non-stop dari jam 3 subuh sampe jam 08.00 di daerah Boyolali.
Isi Bensi Pertama: Sebenarnya bensin saya masih ada tersisa 2 batang, tetapi saya kembali isi penuh seharga Rp. 220.000.
Disini, karena saya capek, makanya saya istirahat sambil ngopi sekitar setengah jam

BOYOLALI- SOLO
(32 km) jam 08.00 s/d 09.00
Saya berhenti dulu di Solo sambil sarapan dan makan siang dan mengunjungi wisata Keraton.

Sebenarnya saya juga bermalam di Solo. Nginap di Hotel Aziza Syariah (Horison).
Yah kalau di Solo makanan serba murah.
Jangan lupa untuk mengunjungi martabak anak pak Jokowi, Markobar. Lumayan lah rasanya, walaupun harganya lumayan mahal, tetapi sepadan kok.

Saya kemudian berangkat dari Solo keesokan harinya pada jam 07.00

SOLO- BATU MALANG
(254 km) - 07.00 s/d 15.00
Tanpa berhenti (kecuali ke toilet) dan tanpa isi bensin, maka saya melanjutkan perjalanan.
Enak sekali kalau jalan pagi dari Solo, apalagi lewat Tawang Mangu, pemandangannya oke banget.

Saran:
Jika Anda mau jalan terus tanpa berhenti panjang, maka saran saya, Anda berangkat jam 18.00 dari jakarta, sehingga kalau sampai Malang sekitar jam 12.00 atau 13.00 di keesokan harinya, jadi bisa pas sekalian check in Hotel.

JALUR PULANG:
Saya mengambil jalur nomor 2 yang diatas. Jadi tidak lewat kota Solo lagi.
Tetapi kali ini saya nginap di Semarang.

Sekian liputan dari saya.