Kamis, 13 Agustus 2015

JALAN-JALAN KE BALI MURAH MERIAH, via SURABAYA-BANYUWANGI-KUTA

HARI 1
JAKARTA- DENPASAR
12 Juli 2015

Anggota perjalanan: Saya, Dira Pardede (Istri), Oliver (anak kami berusia 6 tahun) dan Sharon (anak perempuan kami berusia 4 tahun)
Hotel Di Bali: KutaBex Hotel 
Penerbangan: Jakarta- Denpasar --> Citilink; Denpasar- Jakarta --> Garuda Indonesia

Bandara Cengkareng Soekarno Hatta (Canceled Flight)- 10 am
Perjalanan kami seharusnya dimulai pada pukul 12 siang dari Bandara Cengkareng (Soekarno-Hatta) menuju Ngurah Rai Bali. Setelah tiba di Cengkareng, kami mendapatkan kabar buruk, yaitu pesawat yang kami tumpangi (Citilink) tidak bisa menerbangkan para penumpang menuju Ngurah Rai, karena adanya erupsi Gunung Rawung.
Dan saya akhirny mengurungkan niat saya untuk berangkat ke Bali pada hari itu, sambil berharap penerbangan kami besok pagi tidak ada kendala (berhubung Gunung Raung masih sangat aktif).

Ketika hendak pulang, anak saya yang paling besar (Oliver) menangis karena dia sudah sangat bersemangat untuk berangkat ke Bali. Lalu saya akhirnya memutuskan untuk refund tiket saya (diganti uang) dan pada saat itu juga saya akhirnya memesan tiket menuju Surabaya, dengan menggunakan pesawat citilink.
Saya memesan tiket pada saat jam tangan saya menunjukkan jam 1 siang, dan saya memesan tiket penerbangan jam 3.55 sore. Sementara saya masuk antrian untuk cek-in, saya baru sadar bahwa pesawat saya tidak diterbangkan dari Cengkareng, tetapi dari Halim Perdanakusumah.
Langsung pada saat itu, saya melompat ke taksi untuk menuju ke Halim Perdanakusumah. Saya cukup beruntung karena saat itu adalah hari minggu dan saat dimana banyak orang di Jakarta sudah pada mudik ke kampungnya, jadi jalanan pada saat itu cukup lenggang.


HARI 1 (setelah revisi penerbangan)
JAKARTA- SURABAYA (via Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta)
12 Juli 2015

Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta- 3 pm
Sambil menunggu waktu keberangkatan, saya mencoba mencari travel yang bisa mengantarkan kami dari Surabaya menuju ke Denpasar. Saya coba searching di google, dan kemudian saya telepon. Ternyata banyak travel yang sedang penuh. Mungkin karena pada saat itu saya berpikir ada banyak orang yang pasti mencoba jalur darat untuk menuju Bali. Dan hati saya semakin kalut, karena saya sendiri belum pernah mencoba perjalanan tersebut.
Akhirnya setelah men-searching, saya dapat info bahwa dari bandara Juanda, kita bisa ke terminal Purabaya, lalu disitu ada banyak bus menuju ke Denpasar. Harga yang dipatok sekitar 250rb/penumpang. Walaupun agak repot, karena harus membawa dua orang anak, tapi saya niatkan untuk menumpang bis tersebut.

Bandara Juanda- 7 pm
Penerbangan berjalan sesuai rencana, dan kami landing tepat pada waktunya.
Sesampai di bandara, setelah mengambil bagasi, maka saya keluar bandara untuk mencari taksi menuju terminal Purabaya (saya kurang jelas namanya Purabaya atau Purbaya). Namun keberuntungan sepertinya berpihak pada saya (lol), tiba2 ada banyak travel gelap yang menawarkan jasa untuk ke Bali.
Pada saat itu tersisa 2 kursi, dan akhirnya saya menawar Rp. 240.000,- / orang. Kalau menurut info, harga tersebut agak mahal, namun saya maklumi karena tanggal ini kan tanggal dimana orang banyak yang mau mudik. Maka kami deal di harga 480 ribu. Tapi Oliver dan Sharon harus kami pangku.
Mobil yang kami tumpangi cukup besar (entah Isuzu Elf atau Mitsubishi L-300), dengan kapasitas kalau tidak salah sekitar 13 penumpang.
Enaknya, kita langsung di antar ke tempat tujuan.

Pelabuhan Ketapang- 12.01 am
Setelah perjalanan panjang (dengan 1 kali stop untuk makan malam), akhirnya kami sampai di terminal ketapang. Mobil masuk Ferry dan kami harus keluar sambil menikmati malam di atas laut. Hitung-hitung sekalian pengalaman buat anak-anak naik kapal laut.


HARI 2
KETAPANG- BENOA- KUTA
13 Juli 2015

Pelabuhan Benoa Bali- 1 am
Setelah kapal Ferry bersandar di dermaga setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam, kami kemudian langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Kuta.

Hotel KutaBex, Kuta- 6 am
Akhirnya sampai juga kami di Kuta, dan langsung masuk ke Hotel KutaBex. Inilah review saya terhadap hotel tersebut.
Harga yang kami dapat pada saat itu sekitar Rp. 450 ribuan.
Lokasi sangat strategis karena pas di depan Pantai Kuta, Perhitungan saya sangat bagus karena sehabis berenang di Pantai Kuta, kita bisa langsung masuk kamar hotel untuk mandi.
Fasilitas menurut saya agak kurang karena saya sebenarnya berharap dengan harga segitu, minimal ada kolam renang. Seperti Anda tahum di Bali, hotel dengan harga 200 ribu saja ada kolam renangnya.
Untuk wi-fi cukup oke, dan tidak ada kendala.
Bentuk Hotel  agak aneh, karena sebenarnya KutaBex itu hanya memiliki satu lantai saja, sedangkan lantai atasnya milik Hotel lain, dan jarak antara kamar saya dengan receptionis sangat jauh...
Makanan sangat standar, tidak berbeda jauh dengan hotel seharga 200 ribu.
Kenyamanan inilah yang mungkin membuat harga hotel ini agak mahal karena memang kebersihan dan kenyamanan kasurnya sangat empuk.

Ungasan- 2 pm
Kami menuju Ungasan, dengan mobil.











Legian, Seminyak, Kuta Square dan Beach Walk- 6 pm

Sore hari jam 4, karena anak-anak belum puas berenang di Pantai Ungasan, maka kami melanjutkan untuk berenang di Kuta.
Saya menyarankan kalau mau berenang di Kuta, pastikan Anda menyewa hotel yang dekat Kuta. Karena kalau hotel Anda jauh, agak repot karena harus mandi di pancuran yang disediakan (bayar sekitar 5.000), tapi tetap saja agak kotor karena setelah mandi, Anda harus melewati pasir pantai, sehingga kaki Anda pasti tertempel pasir.
Menjelang malam hari, kami memutuskan untuk menyewa Motor (bayangkan, kami berempat naik motor).
Harga motor saat itu kami sewa seharga 50 ribu, dengan motor Honda Vario. Harga itu hanya untuk penyewaan 10 jam. Biasanya seharga itu kami bisa menyewa untuk 24 jam, tapi karena saya malas untuk mencari, maka saya putuskan untuk ambil rental yang kebetulan pas di samping hotel.


HARI 3
BEDUGUL- ISTANA TAMPAK SIRING/ TIRTA EMPUL
14 Juli 2015

KUTA-BEDUGUL- 11 am
Pagi hari setelah sarapan di hotel, saya langsung mencari mobil rental. Uniknya pada hari itu, mobil agak sulit karena keesokan harinya, umat Hindhu di Bali akan merayakan Galungan sehingga jarang orang yang mau menyewakan mobilnya.
Sekali lagi keberuntungan mendatangi saya. Saya cari di jalan Poppies 2 ada banyak orang yang menyewakan mobil. Dan saya menyewa Daihatsu Xenia seharga Rp. 200.000 untuk 24 jam.
Kami berangkat dari hotel kami di Kuta jam 9 pagi menuju ke Bedugul. Menggunakan alat bantu bernama "WAZE".
Sampailah kami di Bedugul, dan tentu saja sasaran utama kami adalah Pura Ulun Danu Bratan yang merupakan ikon dari uang 50.000 rupiah.


Difoto sama tukang foto keliling

Sharon berfoto dengan latar belakang sama seperti uang
50.000 rupiah

Istriku berfoto di sekitar Bedugul



































TIRTA EMPUL- 4 pm
Setelah dari Bedugul, sekitar jam 1 siang kami langsung menuju ke Tirta Empul.
Setelah sampai, kami langsung masuk ke mata air Tirta Empul. Kalau kita liat keatas, maka di atas bukit, terdapat Istana Tampak Siring yang merupakan Istana Presiden Indonesia pertama, Soekarno.
Dulu waktu saya pertama kali ke Bali, Istana tersebut masih dibuka untuk umum, tapi sekarang ini sudah tidak diperbolehkan orang umum masuk ke dalam istana.
Selanjutnya kami langsung pulang ke hotel. Jalurnya melewati Ubud, dimana sebenarnya kami ingin singgah ke Monkey Forest, namun karena sudah gelap kami tidak jadi singgah kesitu.
Lagipula di perjalanan kami tahun 2014, kami sudah ke tempat itu.
Sembari jalan pulang, kami berniat untuk mencicipi makanan khas Bali yaitu Nasi Campur Babi Guling. Sangat disayangkan, karena hari itu menjelang Hari Raya Galungan, maka tidak ada warung makan khas Bali yang buka, hanya ada Resto Padang, Pecel Lece (kalau cuma ini mah, di Jakarta banyak).




KUTA SQUARE- 8 pm
Setelah lelah berjalan jauh seharian, maka kami menghabiskan makan malam kami dengan makanan yang sangat special, Burger King (hahahhahaha) di Kuta Square.
Setelah itu, kami mencari oleh-oleh ke Matahari pas di samping Burger King. Ternyata harga di Matahari sangat murah untuk cari oleh-oleh, seperti minyak aromatherapi, dll.

HARI 4
DENPASAR- JAKARTA
15 Juli 2015

Kami berangkat dari Hotel ke Bandara menggunakan taxi si "Burung Biru", walaupun saya merasa dia mengambil jalur yang kurang efektif.
Saran saya kalau mau naik taxi, dimanapun anda berada, selalu gunakan WAZE biar ga ditipu.

Dan dengan tepat waktu, akhirnya kami pulang ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia.


See you Bali, youre so amazing. Well be back, for sure.