Berikut adalah 5 hal penting yang diucapkan oleh Joe Girrard yang benar-benar berpengaruh terhadap proses jualan:
1. SELLING IS EASY
Menurut Garry Tengker, bagaimana mungkin Anda bisa sukses di bidang yang Anda benci. Jadi jika memang Anda ingin menggapai kesuksesan dalam bidang penjualan, maka harus dimulai dari pemikiran bahwa jualan adalah hal yang mudah.
2. SALES ISN'T BORN, THEY ARE MADE
Tidak ada orang yang dilahirkan dengan bakat jualan. Sales person lahir bukan karena bakat tapi karena proses jualan yang terus diulang-ulang.
Jangan kaget ketika Anda terus melakukan hal yang sama untuk kurun waktu yang panjang, maka Anda akan semakin mahir dalam melakukan hal tersebut. Inilah yang disebut POWER OF REPETITION.
Ada banyak langkah untuk membuat Anda hebat berjualan, tapi saya percaya skill itu bisa diasah karena waktu.
3. COPY THE RIGHT PERSON, AND FIND YOUR OWN WAY
Cara paling mudah untuk menjadi sales sukses adalah dengan mengikuti (bahkan menjiplak) cara jualan orang yang sudah sukses di bidang tersebut. Ketika sudah nyaman, maka ubahlah gaya tersebut sesuai dengan karakter Anda.
Jangan pernah mengikuti training tentang selling yang dia sendiri belum pernah sukses di bidang penjualan.
4. IF I CAN, SO DO YOU
Karena kita memiliki waktu yang sama, otak yang sama; maka apa yang saya lakukan bisa juga Anda lakukan.
Salam sukses,
Garry Tengker
BOGOR, 15-22 SEPTEMBER 2013
Advokasi merupakan rangkaian tindakan strategis yang dirancang dengan baik yang ditujukan kepada pengambil keputusan untuk mendukung kebijakan tertentu. Proses advokasi bertujuan mempengaruhi kebijakan, hukum, peraturan, program, atau tingkat pendanaan. Proses advokasi sendiri dapat dibagi menjadi lima tahap:
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Merumuskan dan memilih solusi.
c. Membangun kesadaran.
d. Tindakan kebijakan.
e. Evaluasi.
Tahap-tahap ini bersifat fleksibel, artinya tahap-tahap tersebut mungkin saja terjadi bersamaan atau berurutan, dan prosesnya sendiri mungkin saja berhenti atau berbalik.
Advokasi sebagai strategi bersifat sebagai proses mempengaruhi para pengambil keputusan, khususnya pada saat mereka menetapkan peraturan, mengatur sumber daya, dan mengambil keputusan yang menyangkut pemenuhan kebutuhan masyarakat. Peningkatan pengetahuan dan kompetensi teknis, dari perencanaan advokasi sampai pada teknik pelaksanaan yang didasarkan pada bukti-bukti yang diperoleh, sangat diperlukan dalam mengadvokasikan Program Kependudukan dan KB (KKB).
Diperlukan individu-individu yang memiliki pengetahuan, komitmen, dan kepedulian untuk menganalisis dan mengangkat isu-isu yang ada agar dapat melakukan advokasi guna mempengaruhi pengambilan keputusan. Personil yang melakukan advokasi, baik individu maupun bersama-sama, diharapkan mampu menyuarakan kepedulian terhadap Program Kependudukan dan KB kepada stakeholder, sehingga akan dapat memperbaiki pelayanan dasar KB dan KS dan memperbaiki kehidupan keluarga dan masyarakat.
BKKBN melakukan inisiatif baru untuk merevitalisasi Program KB melalui kegiatan KB Kencana. Kegiatan ini diharapkan dapat menyukseskan Program KKB dalam upaya mempercepat pencapaian sasaran Program KKB sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2010-2014 dan untuk mencapai tujuan MDGs yang kelima. Advokasi, yang merupakan salah satu kegiatan dalam Program KB Kencana, sangat penting dalam menjaring kemitraan dan memperkuat komitmen dalam Program KKB dari berbagai pihak, khususnya dari Pemerintah Daerah.
TOT dan pelatihan berjenjang yang meliputi TOT Advokasi Terapan di tingkat pusat dan provinsi diharapkan dapat mencetak SDM yang berdaya guna dalam mewujudkan tujuan advokasi yang sudah disepakati.
Kegiatan TOT ini diikuti oleh peserta BKKBN Pusat (Biro Perencanaan, DITVOKKOM, jajaran kedeputian KBKR, PUSNA, dan Pusdiklat KKB) dan unsur provinsi (Perwakilan BKKBN Provinsi dan mitra kerja).
Pada akhir TOT Advokasi Terapan, peserta akan memiliki spesialisasi di bidang:
a. Proyeksi pembiayaan KB (Family Planning costing)
b. Pemetaan pengaruh jaring kerja KB (net map)
c. Perencanaan advokasi (smart chart)
d. Advokasi Program KKB
Kegiatan TOT Advokasi Terapan dilaksanakan pada tanggal 15-22 September 2013 di The Mirah Hotel, Ruang Pakuan Lantai 2, Jl. Pangrango No. 6 Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh BKKBN Pusat bekerjasama dengan UNFPA dan John Hopkins University.
Acara pembukaan dimulai pukul 19.45 WIB sampai pukul 21.00 WIB di Ruang Pakuan, Lantai 2 The Mirah Hotel pada hari Minggu, 15 September 2013. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, dilanjutkan dengan laporan ketua panitia penyelenggara yang disampaikan oleh Drs. Putra Alam. Kemudian sambutan dari Ibu Fitri Pucuk dari Lutan-AFP. Dalam sambutannya, beliau mengemukakan bahwa kabupaten/kota merupakan ujung tombak pencapaian MDGs, dan diantara tiga modul yang akan diberikan, dua modul akan langsung bersentuhan dengan kabupaten/kota: FP/RH costing dan net map.
Acara berikutnya adalah sambutan dari PLT Sestama (Ambar Rahayu). Beliau menyatakan bahwa awalnya kegiatan KKB Kencana adalah new initiative yang diajukan oleh beliau bersama Deputi Bidang KB-KR (Julianto Wicaksono). Adapun tujuan dari KKB Kencana itu sendiri adalah mencari model penggarapan KB untuk menjawab beberapa pertanyaan seputar hasil SDKI 2012 dimana indikator-indikator KB menunjukkan adanya penurunan dari target yang diharapkan. KKB Kencana itu sendiri akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun pertama, 2013, hanya ada empat provinsi sasaran yakni: Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan NTT). Pada tahun 2013 ini yang menjadi fokus kegiatan KKB Kencana adalah penguatan kelembagaan. Subkomponen yang harus disiapkan guna mendukung penguatan kelembagaan ini adalah:
1. Advokasi -> meningkatkan komitmen kabupaten/kota untuk akselerasi Program KKB.
2. KIE -> memfasilitasi penggerakan lini lapangan.
3. Supply chain -> distribusi alokon.
Tahapan kedua pada tahun 2014 berfokus pada pengembangan program berdasarkan pemodelan tahun 2013. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi kabupaten/kota untuk menyusun Renstra yang benar. Tahapan ketiga adalah replikasi Program KKB Kencana di provinsi lain (minimal 4 provinsi tambahan).
Selanjutnya adalah Sambutan Deputi Bidang KB-KR BKKBN (Julianto Wicaksono) sekaligus membuka kegiatan TOT Advokasi Terapan Angkatan I Tahun 2013.
Pelatihan dimulai pada hari Senin, 16 September 2013 pukul 08.30 WIB oleh Izhar Fihir (Tim AFP) yang mengantarkan materi Pelatihan Keterampilan Melatih untuk Paket Keterampilan Advokasi Berbasis Bukti. Dilanjutkan materi Pendekatan Advokasi Berbasis Bukti oleh Dini. Kemudian Sri Moertiningsih Adioetomo (anggota Core Working Group John Hopkins), Ayke, menyampaikan materi Penghitungan dan Proyeksi Pembiayaan Program KB. Setelah istirahat, peserta dibagi dalam tiga kelompok, sesuai modul yang diajarkan.
Kegiatan pada dua hari berikutnya dilakukan secara terpisah di tiap-tiap kelompok. Pada hari Kamis, 19 September 2013 hingga Sabtu, 21 September 2013 peserta kembali disatukan dalam satu ruangan untuk menerima materi dari Garry R. Tengker (LUTAN). Materi yang disampaikan meliputi tata cara melatih dan Neuro-Linguistic Programming (NLP).