Senin, 28 September 2015

ANGKA TURNOVER TINGGI=KEPEMIMPINAN YANG LEMAH.

Isi dari blog ini merupakan terjemahan dari blog rekan saya di Singapura, Gerald Lee. Dulu kami pernah bekerja di satu perusahaan yang sama di Singapura. Isi ini tentu saja ada beberapa yang saya ubah sesuai dengan gaya bahasa Indonesia dan budaya Indonesia, tapi tidak mengurangi sama sekali maksud asli dari tulisan Gerald Lee.

"Orang memberhentikan orang; Orang tidak berhenti dari perusahaan", pepatah bisnis yang mengaung di telinga para karyawan. Pikirkan saat-saat Anda memutuskan untuk meninggalkan perusahaan, "apa yang merupakan pendorong utama dari keputusan Anda dibuat pada waktu itu?" Mayoritas orang akan berkata pasti karena adanya masalah hubungan dengan rekan kerja atau manajemen.

Apa yang dilakukan oleh 90% pemimpin dalam menghadapi masalah turnover?
Banyak pemimpin yang dengan beralasan bahwa alasan mereka memecat orang adalah karena tidak baiknya kinerja dari karyawan tersebut. Mereka melakukan hal tersebut seakan-akan mereka tidak punya bagian dari buruknya kinerja karyawan. Berikut ini adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kepemimpinan Anda cukup buruk:

- Pemimpin mengambil semua keputusan
- Engagement / Retensi bukan menjadi prioritas utama
- Senang melihat besarnya gaji yang diterima, dan berusaha mempertahankannya dengan cara apapun
- Berpikir bahwa itu adalah tanggung jawab karyawan untuk tetap terlibat dan termotivasi
- Dialog dengan karyawan yang terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali


Apa yang dilakukan oleh 10% pemimpin yang tersisa dalam menghadapi masalah turnover?
Atas 10% dari para pemimpin menganggap employee engagement/ employee development sebagai prioritas utama. Para pemimpin ini baru bisa makan dan tidur setelah mereka mendapatkan kepastian bahwa karyawannya tetap ada esok hari di kantor. Apakah kepribadian dan karakter memainkan peran dalam gaya kepemimpinan ini? Lalu apa yang para Pemimpin masa depan ini lakukan untuk mengatasi tuntutan karyawan yang selalu berubah? Berikut penjelasannya:

- Praktek Konseling
- Praktek Pengembangan Organisasi (Training/ Sharing Knowledge)
- Coaching / Memfasilitasi tools yang dibutuhkan
- Sistem Manajemen Kinerja
- Studi Psikologi dan masih banyak lagi

Apa yang bisa dilakukan jika Anda masuk dalam golongan pemimpin 90% tersebut?
Anda harus berkomitmen untuk memulainya hari ini. Membuat keterlibatan karyawan (employee engagement)/ pengembangan (people development) menjadi prioritas utama Anda. Berkorban untuk kepentingan karyawan bukan hanya semata-mata untuk kepentingan Anda. Pikirkan pengorbanan ini sebagai cara untuk mendapatkan pahala dan Anda akan terkejut nantinya dan melihat perkembangan yang Anda capai. Mari kita perhatikan dan praktekkan langkah-langkah berikut:

- Kumpulkan data HR 2 tahun terakhir tentang persentase turnover dan alasannya mengapa mereka meninggalkan perusahaan
- Analisis data tiap departemen dan buatlah hipotesis dari diri Anda sendiri tentang alasan orang-orang ini meninggalkan perusahaan.
- Lihatlah ke dalam budaya organisasi / struktur - apakah orang-orang yang ada dalam posisi sekarang ini benar-benar cocok untuk posisi tersebut atau hanya "pengisi ruang"?
- Melakukan Focus Groups (FGD) dengan karyawan saat ini dari bawah ke atas
- Mengumpulkan data dari FGD dan menyelaraskan aspirasi mereka agar mereka lebih berkembang dan lebih merasa memiliki perusahaan ini.
- Umumkan secara resmi mengenai rencana ini sehingga karyawan memiliki komitmen untuk berpartisipasi dalam perkembangan kompetensi mereka
- Menyampaikan rencana secara bertahap untuk dilakukan bersama. Buka peluang untuk umpan balik, bukan hanya dari top Management, tapi juga dari karyawan dengan tujuan agar mereka memberikan ide, tentang bagaimana agar karyawan lebih betah di perusahaan.
- Ulangi langkah 1-7 untuk tahun berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar